Friday 5 November 2010

Menunggu Matahari

-Menunggu Matahari-

Disana aku berdiri dengan setia menunggu matahari.
Menunggu sinar cinta yang menghangatkan jiwa.
Menunggu seberkas cahaya yang dapat menerangi hati.
Menunggu terang yang melenyapkan malam.
Menunggu hangat yang mampu mencairkan kutub.
Ya, hanya menunggu.
Dan aku menunggunya dengan tetap tersenyum.
Karena aku yakin akan kasih sayang Allah.
Dengan cinta-Nya, Dia memberikanku banyak hikmah dalam pekerjaan Menunggu Matahari tersebut.
Aku belajar arti kesabaran,
Aku belajar untuk tetap istiqomah,
Aku belajar arti kesetiaan,
Aku belajar tegar dalam dingin yang membekukan.
Disana Aku banyak belajar.
Hingga sampai batas waktu yang Allah tentukan, aku pun bertemu dengannya, matahari pagi.
Dengan cinta kepada Penciptanya, sang mentari menjalankan titah Tuhannya.
Ia sampaikan sinar cinta Tuhannya yang menghidupkan jiwa yang beku.
Ia sampaikan cahaya cinta Tuhannya yang mampu mengusir malam.
Ia sampaikan kehangatan cinta dari Tuhannya yang mampu meleburkan es di kutub.
Ya, semua terjadi begitu dahsyat karena cinta-Nya.
Cinta dari sang pemilik cinta, Allah SWT.

Dan aku akan selalu menunggu dengan cinta Matahari esok pagi karena aku yakin akan cinta-Nya...


*teringat penantian pagiku di penanjakan Bromo (240710),
miss it! :)