Saturday 15 December 2012

Cinta

Cinta
Tiba-tiba saja melintas judul ini dipikiranku. Mungkin karena saat ini aku ingin meluapkan perasaanku mengenai cinta. Ya, tentang ia..

(paragraf ini boleh tidak dibaca, karena merusak unsur puitis dalam jurnal ini. hehe)
Sudah sekitar dua bulan ini aku menggandrungi tema ini. Sangking gandrungnya, hampir 20an buku yang bertema cinta dan pernikahan aku lahap dengan semangatnya. Padahal biasanya baca 2 buku dalam sebulan tuh udah alhamdulillah banged. hehehee..

Cinta, tak perlu lagi kudefinisikan karena sudah banyak yang mendefinisikannya. karena setiap jiwa pasti merasakannya dan mengetahui artinya. Yang ingin aku share saat ini adalah bagaimana hendaknya kita mengelola cinta, agar cinta kita berbuah syurga, agar tidak menjadi budak cinta, dan cinta kita menjadi barakah. *agak lebay, karena sejatinya penulis juga masih galau binti labil* hihihi..
Oke, sekarang mari kita serius berbicara cinta *pasang muka serius*

Saat Aku Jatuh Cinta
Tanpa pernah ku duga, ia yang datang dengan tiba-tiba. Dan dengan akhlak serta kesungguhannya, ia mulai menabur benih cinta. Akupun menyambutnya dengan husnuzhan. Mungkin ini adalah jawaban atas doa ku. Mungkin inilah yang akan menentramkan jiwaku. Mungkin inilah dan mungkin-mungkin lainnnya.
Lalu, aku belajar agar cintaku tetap dalam rambu-rambu syariat-Nya. Tetap mencintai Sang Pemilik Cinta diatas segalanya. Tidak ingin menjadi budak cinta seperti Romeo-Juliet yang mati atas nama cinta atau Qois yang kehilangan masa depan karena keter'gila'annya kepada Laila. Ya, aku ingin memenangkan cinta. Aku ingin cintaku berbuah syurga.
Kucoba hadapi cinta dengan sabar dan sholat. Kutitipkan ia kepada Sang Maha Cinta. Kutumpahkan semua asa ku, harapku, mimpiku pada tiap sujud malamku, pada tiap tetes hujan yang berkah, pada tiap waktu yang kuharap Sang Pemilik Cinta mengijabahnya. Lalu kupasrahkan semua kepada-Nya. Kepasrahan total kepada Allah.
"... Dan wanita yang baik adalah untuk lelaki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita yang baik.." (Qs An-Nur: 26)

Belajar Tentang Cinta
Mencoba memahami cinta. Tidak ingin cinta ini menjerumuskan aku dan ia dalam kenistaan. Mencoba menjaganya dan menjaga diriku untuk tetap dalam keridhoan-Nya.
Mentadabburi ayat-ayat cinta dari Sang Pemilik Cinta. Dia yang menciptakan cinta agar hati kita tenang dan tentram. Jadi, bukan galau namanya jika cinta ini karena Allah, ini adalah fithrah.
"... Dia menciptakan untuk kalian, istri-istri dari jenis kalian sendiri supaya kalian cenderung dan merasa tentram kepadanya, dan dijadikan diantara kalian rasa cinta dan kasih sayang..." (Qs Ar-Rum: 21)
Selanjutnya kucoba menyelami cinta dari hadits. Akupun lebih memperbaiki agamaku. Tidak pesimis dengan segala kekuranganku. Karena laki-laki shalih akan memilihku karena agamaku, dan mengenyampingkan hal lainnya.
"Wanita dinikahi karena empat hal; sebab hartanya, kedudukannya, karena kecantikannya, dan karena agamanya. Maka pilihlah yang beragama agar barakah kedua tanganmu." (HR Muslim)

Dan Akupun Mencoba Meraihnya
Tidak seorangpun mengetahui kapan ia mati. Dan yang ku ingin adalah aku menemui Sang Pemilik Cinta dengan kesempurnaan agamaku.
"Jika seorang hamba menikah, maka telah menjadi sempurnalah setengah agamanya. Maka hendaklah ia bertaqwa kepada Allah pada sebagian yang lainnya." (HR Al Hakim dan Ath Thabrani dari Anas bin Malik)
Kusingkirkan semua kecemasanku. Pernah aku berfikir, apa benar aku sudah siap? sikapku terkadang masih seperti anak kecil, belum bisa memasak makanan-makanan yang berbumbu banyak, belum punya persiapan finansial, dll. Tapi semua kecemasanku pun hilang.
"...Dan Allah mengetahui sedang kamu tidak mengetahui." (Qs Al Baqoroh: 232)
Ya, Allah lebih  mengetahui kesiapan hambanya. Karena Allah tidak membebani melainkan atas kesanggupan seorang hamba. Lalu, kesiapan finansial? Insya Allah Allah sudah menjamin rizki kita :)
"... Jika mereka faqir, Allah akan mengkayakan mereka dengan karunia-Nya. Dan Allah Maha Luas (pemberianNya) lagi Maha Mengetahui." (Qs An Nur: 32)
"Dan tidak satupun makhluk bergerak (bernyawa) di bumi melainkan semua dijamin Allah rezekinya.." (Qs Hud: 6)
Masihkah kau cemas wahai diri?!
Kalau sudah tidak, mari kita sambut seruan cinta-Nya dengan Basmallah :)



No comments:

Post a Comment