Sunday 3 February 2013

Buah Kesabaran

Ini adalah hikmah tentang kesabaran yang berbuah manis, diambil dari kisah nyata sahabat-sahabatku di RQ.
Semoga Allah menjadikan kita termasuk orang-orang yang sabar.

Cerita 1:
Kisah ini tentang seorang ikhwan yang tulus mencintai akhwat karena Allah SWT. Ia yang memperjuangkan cintanya. Ia yang bersabar atas 2 kali penolakan sang akhwat.
Akhwat itu adalah sahabatku. Kami sudah bersahabat dari kelas 1 SMA dan sekarang kamipun tinggal sekamar di RQ. Ia seperti kaka bagiku.

Namanya EF. Siang itu aku tidak sengaja melihat tulisan di netbuknya yang menyala. Sebelumnya aku mengira itu adalah cerpen tapi ternyata ia sedang menulis diary di netbuknya. Aku yang sudah penasaran akhirnya membacanya sampai habis (agak nakal memang. hehe). Menyesal karena membaca tulisannya, akupun meminta maaf kepada sahabatku tsb. Ia memaafkan aku dan iya menceritakan kisah lengkapnya kepadaku. Ada seorang ikhwan yang yang ingin mengajukan proposal (mengajak ta'aruf) kepadanya. Ikhwan tersebut adalah teman kampusnya (tapi beda fakultas). Sahabatku tersebut tidak bisa menerima ikhwan tersebut. Ia pun menolaknya. Dan ini adalah penolakan yang kedua darinya untuk ikhwan tersebut.

Ketika aku bertanya tentang alasan penolakan tersebut, ia menceritakan bahwa sebenarnya ia telah menyukai seorang 'ikhwan lain' dan ia berharap ikhwan tersebutlah yang akan menjadi suaminya. Hal tersebut juga dikarenakan ibu dari sahabatku juga menyukai 'ikhwan lain' yang disukai sahabatku dan berharap bahwa 'ikhwan lain' itulah yang akan menjadi menantunya.

Sampai suatu pagi, aku tiba-tiba bertanya kepada sahabatku jikalau ikhwan yang pernah ia tolak sampai dua kali tsb meminta untuk ketiga kalinya. Sahabatku diam sejenak dan berkata, "sangat sulit menerima seseorang yang sebelumnya sudah pernah ia tolak".
Siang harinya, pertanyaanku menjadi kenyataan. Ikhwan tersebut meminta untuk ketiga kalinya. Ikhwan tersebut berusaha meyakinkan sahabatku untuk menerima proses yang ia ajukan.

Dan buah kesabaran memang selalu manis. Sahabatku menerima proses yang diajukan ikhwan tersebut. Ibu dari sahabatku pun berkata ikhlas, ia tidak akan mengharapkan 'ikhwan lain' yang disukai sahabatku, yang ia harap menjadi menantunya. Prosespun berjalan. Pertengahan Februari ini sahabatku akan di khitbah dan insyaAllah bulan Mei ia akan menyempurnakan separuh agamanya. Barakallah ukhtiy :')


Cerita 2:
Ini adalah kisah kesabaran seorang akhwat yang menanti pangerannya selama dua tahun lamanya. Dan sekarang kesabarannya pun berbuah manis.

Namanya AF. Aku mengenalnya semenjak aku tinggal di RQ. AF adalah akhwat yang tinggal di kosan AzZahrah. Awalnya ia sangat pendiam. Tapi sekarang ia sangat terbuka kepadaku. Pertemanan kami sudah seperti saudara. Makan bersama, menginap, muroja'ah hafalan, setoran hafalan, bercerita, hampir kami lakukan setiap harinya. Tapi ini mungkin akan berlanjut sampai Februari karena bulan Maret nanti ia akan dijemput pangerannya untuk berjuang bersama menciptakan keluarga yang sakinah. Barakallah ukhtiy :')

Calon suaminya merupakan teman sekelas dikampusnya. Pria ini sangat cuek. Tak pernah ia berfikir bahwa pria yang sangat cuek itu akan menjadi calon suaminya. Ia pernah bercerita, dua tahun yang lalu, pria yang cuek itu tiba-tiba menelponnya dan berkata ingin menikahinya. AF kaget (karena sebenarnya iapun mulai menyukai pria tersebut) kemudian iapun langsung berkata ke pria tersebut agar langsung menemui Ayahnya.
Esoknya, pria tersebut bersama keluarganya tiba di depan rumah AF. Mereka bermaksud meminang sahabatku itu. AF pun akhirnya memakai cincin yang melingkar di jari manisnya.

Seminggu berlalu, Ayah AF diam, seperti tidak merestui. Ayah AF ingin anaknya lulus S1 sebelum menikah. AF pasrah. Ia menangis tapi tetap taat pada orangtuanya. Akhirnya ia menemui pria itu, mengembalikan cincin yang diberikan kepadanya dan berkata, "Sekarang saya melepas Anda. Anda bebas meminang wanita lainnya."

Sedih dan haru! itu yang kurasakan saat itu. Ia yang mencintai pria tersebut, rela melepaskan cintanya demi taat pada orangtua. Ia bersabar menjalani hari-hari dimana ia harus menahan perasaannya karena harus selalu bertemu pria tersebut dikelas dan menahan cemburu saat ada perempuan lain bercanda atau sekadar mengobrol dengan pria yang ia cintai. Kesabaran ini ia jalani sampai dua tahun lamanya.

Dalam kesabarannya, AF selalu berdoa agar jika memang pria tersebut adalah jodohnya, Allah berkenan mempersatukan mereka. Dan Allah tidak pernah ingkar janji. Dalam firmannya Allah berkata, "Mintalah pertolongan Allah dengan sabar dan sholat". Allah menjawab doanya. Awal Januari, pria tersebut meminta untuk yang kedua kali, ia ingin AF menjadi istrinya. AF pun kemudian meminta izin dan restu kepada kedua orangtuanya. Subhanallah Walhamdulillah, ia diizinkan untuk menikah. Dan ia akan menikah bulan Maret tahun ini. Barakallah :')


Dari dua kisah ini aku banyak belajar. Belajar tentang sabar. Karena kesabaran akan berbuah manis :')
".. Innallaha ma'ash shoobiriin"


No comments:

Post a Comment