Saturday 1 January 2011

Keluarga Sakinah


Ketika subuh dihari Sabtu, 01 Januari 2011 seperti biasanya aku dan keluarga sudah berada di depan TV untuk mendengarkan ceramah ust Arifin di MNC TV. Ust Arifin mengundang pembicara, seorang pakar yang telah menulis sekitar 14 buku tentang keluarga sakinah yaitu Bapak tholib. Tema hari ini berjudul tentang keluarga sakinah. So pasti aku sangat tertarik dengan tema ini, hehe.. aku langsung buka laptopku dan ku ketik setiap hikmah di pagi itu untuk kuhadiahkan kepada semua sahabat-sahabatku di blog. Special for you ^_^

Diskusi pagi itu diawali dengan pertanyaan ust Arifin kepada pak Tholib, bagaimana agar kita dapat membangun keluarga sakinah? Selanjutnya dengan sangat jelas Bapak Tholib memaparkan keutamaan keluarga sakinah dan cara membangun keluarga sakinah.

Rasulullah SAW adalah suri tauladan bagi kita dalam membentuk keluarga sakinah. Bagaimana cara untuk membangun keluarga sakinah? Simple saja, TIRU dan teladani cara-cara Rasul dalam hidup berkeluarga dan membentuk keluarga sakinah karena semua Rasul diperintahkan untuk berkeluarga dan memperoleh keturunan. Dalam QS Ar-Ra’d: 38, artinya: ”Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad) dan Kami berikan kepada mereka istri-istri dan keturunan. Tidak ada hak bagi seorang Rasul mendatangkan suatu bukti (mukjizat) melainkan dengan izin Allah. Untuk setiap masa ada Kitab (tertentu)”.

Setelah itu, Bapak Tholib pun menyebutkan jumlah istri beberapa para Nabi dan Rasul. Diantaranya disebutkan Nabi Ibrahim AS mempunyai 2 orang istri, Nabi Yakub mempunyai 2 orang istri, Nabi Daud mempunyai 100 orang istri, Nabi Ismail mempunyai 300 orang istri, Nabi Zakaria mempunyai 1 orang istri, Nabi Musa mempunyai 1 orang istri, dan Nabi Muhammad SAW mempunyai 9 orang istri. Pada bagian ini, aku tersenyum kecil mendengar ust Arifin bertakbir dengan penuh semangat ketika disebutkan jumlah istri para Nabi, dan tentu saja takbir paling keras ketika disebutkan jumlah istri Nabi Daud dan Nabi ismail. Hehe...

Bagian ini mungkin bagian yang sangat memotivasi seseorang untuk menikah (jangan salahin aku yah kalau habis baca bagian ini kalian bakal ngebet pengen nikah =P. Coba tebak aku mau nulis apa! Hehe.. ). Yup, bagian ini tentang keutamaan berkeluarga =p. Pak Tholib menyebutkan beberapa keutamaan berkeluarga, diantaranya:
1. Orang yang berkeluarga termasuk ke dalam komunitas para rasul, bahasa kerennya “ahlul baitil anbiya”, tentu saja jika meneladani cara-cara rasul dalam berkeluarga, mulai dari memilih pasangan, cara menikah, cara membesarkan anak, dll. Dijelaskan bahwa orang yang berkeluarga sedang merintis jalan menuju syurga karena tidak ada seorang rasul pun yang tidak masuk syurga.
2. Orang yang berkeluarga setiap hari mendapat doa para malaikat. (Subhanallah =D )
Dalam TQS Al Mu’min: 8, “Ya Tuhan kami, masukkanlah mereka ke dalam syurga ‘Adn yang telah Engkau janjikan kepada mereka, dan orang yang saleh diantara nenek moyang mereka, istri-istri dan keturunan mereka. Sungguh, Engkaulah yang Maha Perkasa, Maha Bijaksana”.
3. Allah menjanjikan syurga Adn untuk orang yang berkeluarga dengan syarat membangun keluarga seperti Rasul. (hayoo sekarang ngacung, siapa yang pengen nikah? Yah semuanya lah. Hehe..)
Bapak Tholib mengutip dari surat kabar harian Republika, kondisi keluarga umat islam saat ini dalam keadaan krisis. Dari 2 juta pasangan yang menikah, 2 ribu pasangan bercerai di akhir tahun. Mantan president Uni Soviet, Mikael Gorbachev mengatakan sebab runtuhnya negara Uni Soviet yaitu karena bangsanya tidak pernah menaruh perhatian pada pembinaan keluarga. Sejak awal didirikannya bangsa ini tidak pernah memahami ilmu berkeluarga, sehingga negeri ini runtuh karena keluarganya ambruk. Sebuah negara besar seperti Amerika Serikat menyadari pentingnya keluarga sehingga mereka membuat hari Ayah, hari Ibu, dll. Pendeta Protestan, Dr Sumartana yang merupakan tetangga penulis dihadiahi 4 buku karya penulis, beliau berkata “bukan umat islam saja yang membutuhkan tuntunan berkeluarga tetapi umat kristen juga. Alhamdulillah sekarang Bapak Sumartana telah menjadi mu’allaf. Dari contoh-contoh diatas kita menyadari begitu pentingnya ilmu berkeluarga.

Konsep keluarga sakinah secara lengkap dapat dipelajari dari Al-Qur’an dan hadits. Ayat tentang aturan-aturan berkeluarga mencapai 159 ayat, ini menunjukkan bahwa perhatian Allah tentang kehidupan berkeluarga sangat besar. Tidak ada aspek kehidupan yang diatur Allah sebanyak urusan berkeluarga mencapai 159 ayat dan 3500 hadits. Subhanallah, betapa indahnya islam yang sangat apik dalam mengatur setiap aspek kehidupan. Jadi kesimpulannya adalah, jrengg.. jrenggg: (silahkan disimpulkan sendiri-sendiri). Hehehe.. =P

“Rabbana hablana min adzwajina wa dzurriyyatina qurrota a’yun waja’alna lil muttaqiina imama”