Tuesday 7 August 2012

Ibu tua yang malang

Sabtu, 21 Mei 2011

Pagi menjelang siang, setelah pulang tahsin jam 09.40 WIB, aku langsung menuju Depok karena ada rabid KKI yang harus aku ikuti jam 15.00 WIB nanti. Kepagian memang, tapi akan lebih hemat jika langsung pergi ke Depok daripada pulang dan berada di rumah 1-1,5 jam kemudian pergi lagi ke Depok. maklum mahasiswa :D. Naik M09 aku berangkat dari kebayoran lama menuju slipi, dan selanjutnya naik bus favorit, 54 :)
di Slipi, hujannya deras banged, tapi alhamdulillahnya 54 cepat datengnya. akupun naik dan melepaskan kantukku yang semakin memberat. lebayyyy :D

Ketika di Lenteng Agung, aku terbangun dengan suara keras dan suara teriakan perempuan. Aku pun langsung mencari asal suara dan kutemukan di bagian belakang tempat duduk di 54, seorang ibu-ibu tua terjeblos ke bawah bus. ia menggendong sebuah tape, bungkus permen dan handuk. Aku pun dapat menyimpulkan profesi ibu tua tersebut, ia adalah pengamen. Ketika itu, aku duduk di bagian depan bus. Ibu tua itupun langsung ditarik keatas oleh kenek 54. Ketika sudah duduk dibangku belakang, ibu tua itu kesakitan dan memegang lututnya. Aku melihat lutut ibu itu basah, dan ketika ibu tua itu berkata bahwa itu darah, aku tersentak. Aku mencoba mencari-cari sesuatu di tas ku untuk menghentikan perdarahan ibu tua itu. Dan aku hanya mendapatkan tisue.

Akupun langsung berjalan ke belakang bus dan menempelkan tisue itu ke lutut ibu tua itu. Lututnya berlubang sebesar jari telunjuk dan terlihat tulangnya. Darahnya juga mengucur membuat orang-orang dibus panik. setelah itu aku mengikat balutan luka itu dengan handuk kecil milik ibu tua tersebut. Sangat sedih melihat keadaan ibu itu, ibu itu pasti sangat kesakitan, tapi pasti ia adalah wanita yang sangat kuat sehingga ia tidak menangis atau merintih sedikitpun. Aku yang melihatnya sangat iba, sangat merinding melihat lukanya dan melihat darah yang keluar dari lututnya.

Dari kejadian itu, aku menjadi sangat bersyukur masuk FIK, Fakultas Ilmu Keperawatan. kalau aku tidak masuk FIK, pasti aku juga akan menjadi bagian orang-orang yang hanya melihat ibu itu kesakitan dan tidak tau harus berbuat apa. FIK mengajarkan aku cara penekanan luka dan membebat luka, pertolongan apa yang harus diberikan jika ada luka dengan perdarahan yang mengalir. Dan semua ilmu yang tentunya sangat bermanfaat.

Ketika dikampus, aku masih sangat merinding mengingat luka ibu tua tersebut. Aku tiba-tiba saja menjadi sangat lemas dan pikiranku hanya terfokus ke ibu tersebut. Ya Allah yang maha penyembuh, sembuhkanlah ibu tua tersebut dari lukanya, agar ibu tua itu bisa kembali beraktivitas dengan normal kembali. amiin.. T_T 



No comments:

Post a Comment