Sabtu, 21 Mei 2011
Pagi
menjelang siang, setelah pulang tahsin jam 09.40 WIB, aku langsung
menuju Depok karena ada rabid KKI yang harus aku ikuti jam 15.00 WIB
nanti. Kepagian memang, tapi akan lebih hemat jika langsung pergi ke
Depok daripada pulang dan berada di rumah 1-1,5 jam kemudian pergi lagi
ke Depok. maklum mahasiswa :D. Naik M09 aku berangkat dari kebayoran
lama menuju slipi, dan selanjutnya naik bus favorit, 54 :)
di Slipi,
hujannya deras banged, tapi alhamdulillahnya 54 cepat datengnya. akupun
naik dan melepaskan kantukku yang semakin memberat. lebayyyy :D
Ketika
di Lenteng Agung, aku terbangun dengan suara keras dan suara teriakan
perempuan. Aku pun langsung mencari asal suara dan kutemukan di bagian
belakang tempat duduk di 54, seorang ibu-ibu tua terjeblos ke bawah bus.
ia menggendong sebuah tape, bungkus permen dan handuk. Aku pun dapat
menyimpulkan profesi ibu tua tersebut, ia adalah pengamen. Ketika itu,
aku duduk di bagian depan bus. Ibu tua itupun langsung ditarik keatas
oleh kenek 54. Ketika sudah duduk dibangku belakang, ibu tua itu
kesakitan dan memegang lututnya. Aku melihat lutut ibu itu basah, dan
ketika ibu tua itu berkata bahwa itu darah, aku tersentak. Aku mencoba
mencari-cari sesuatu di tas ku untuk menghentikan perdarahan ibu tua
itu. Dan aku hanya mendapatkan tisue.
Akupun langsung berjalan ke
belakang bus dan menempelkan tisue itu ke lutut ibu tua itu. Lututnya
berlubang sebesar jari telunjuk dan terlihat tulangnya. Darahnya juga
mengucur membuat orang-orang dibus panik. setelah itu aku mengikat
balutan luka itu dengan handuk kecil milik ibu tua tersebut. Sangat
sedih melihat keadaan ibu itu, ibu itu pasti sangat kesakitan, tapi
pasti ia adalah wanita yang sangat kuat sehingga ia tidak menangis atau
merintih sedikitpun. Aku yang melihatnya sangat iba, sangat merinding
melihat lukanya dan melihat darah yang keluar dari lututnya.
Dari
kejadian itu, aku menjadi sangat bersyukur masuk FIK, Fakultas Ilmu
Keperawatan. kalau aku tidak masuk FIK, pasti aku juga akan menjadi
bagian orang-orang yang hanya melihat ibu itu kesakitan dan tidak tau
harus berbuat apa. FIK mengajarkan aku cara penekanan luka dan membebat
luka, pertolongan apa yang harus diberikan jika ada luka dengan
perdarahan yang mengalir. Dan semua ilmu yang tentunya sangat
bermanfaat.
Ketika dikampus, aku masih sangat merinding mengingat
luka ibu tua tersebut. Aku tiba-tiba saja menjadi sangat lemas dan
pikiranku hanya terfokus ke ibu tersebut. Ya Allah yang maha penyembuh,
sembuhkanlah ibu tua tersebut dari lukanya, agar ibu tua itu bisa
kembali beraktivitas dengan normal kembali. amiin.. T_T
No comments:
Post a Comment