Thursday 9 August 2012

Wanita Pingitan

Saya sebelumnya sangat amat tidak suka dengan kata itu. Di pingit yang saya tau itu tidak boleh keluar-keluar dan beraktifitas di luar rumah (CMIIW). Tapi sebentar lagi atau bahkan sudah sebulan saya telah menjadi wanita pingitan. Dan ternyata asik juga. Hehe..

Kalau wanita yang akan menikah dipingitnya selama 1 pekan sampai 1 bulan, kalo saya kayaknya sampe 1,5 tahunan. Lama banged ya, emang ngapain? | Lagi mempersiapkan dong! | Nyiapain apaan kok lama banged, gak mau kerja? kan udah lulus | Hmmm...
Kira-kira kayak gitu lah obral-obrol di pikiran saya. Hehe.. 

Pengen sih kerja buat ngumpulin uang profesi Ners tahun depan, terus juga pengen banged ngebantu finansial di rumah karena adek saya tahun depan masuk kuliah, tapiii...
Tapi janji Allah itu pasti ditepati! ya, itu yang saya tanamkan agar selalu bisa istiqomah dalam menghafal.

Teringat kata Bapak, "Sulis udah juz berapa? kapan nih mau ngasih mahkota buat Bapak?". Ya Allah, saya tersentuh. Mama dan Bapak serta keluarga saya selalu menyetujui keinginan saya, termasuk tinggal di Rumah Quran untuk menghafal Quran selama kurang lebih 2 tahun. Padahal mereka jelas tahu bahwa jika saya memilih untuk tinggal di RQ berarti saya tidak bisa langsung bekerja setelah lulus dan membantu perekonomian keluarga. Mereka justru selalu memotivasi saya dalam menghafal, padahal disini ayah saya bukan ustad dan pemahaman islam keluarga pun tidak seperti keluarga ikhwah lainnya.

Kembali ke topik, wanita pingitan. Ya, karena sekarang ziyada dan murojaahnya jam 11, jadi susah untuk saya bekerja. Selain itu, menghafal butuh fokus dan waktu yang banyak untuk murojaah agar hafalan yang lama tidak hilang. So, saya memutuskan untuk menjadi wanita pingitan. Yeah! 


No comments:

Post a Comment