Wednesday 8 August 2012

Syukur dan Sabar

Syukur dan sabar,
kenapa saya menuliskannya lebih awal dari kata sabar? karena kasih sayang Allah mendahului murka-Nya. Allah SWT selalu memberi kita nikmat yang sangat banyak dan tak terhitung, lalu kita seringkali lupa mensyukurinya. Allah memberikan kita cobaan dan ujian yang kecil dibandingkan ujian-ujian yang Dia berikan kepada Rasul-rasul ulul 'azmi, dan kita seringkali mengeluh dan tidak bersabar atas ujian-Nya. Astaghfirullah..

Sudah berhari-hari saya memikirkan tentang ini, syukur dan sabar. Terkadang saya suka membandingkan keadaan-keadaan yang harusnya saya syukuri atau saya sikapi dengan kesabaran. Atau terkadang atau bahkan mungkin sangat sering saya mengeluh atas ujian dari-Nya. Dan beberapa peristiwa menyadarkan saya, patutnya saya bersyukur atas semua yang saya punya.

Tayangan di televisi sore kemarin mengajarkanku pentingnya dua kata ini, syukur & sabar. Mereka, nenek dan ke empat cucu-cucunya tinggal di gubuk yang sangat kecil dan sangat kumuh. cucu yang terbesar adalah kuli panggul dan buruh serabutan yang hanya berpenghasilan Rp 10.000 perhari. Nenek yang sudah sangat renta dan bungkuk tersebut juga masih harus bekerja sebagai pedagang risol keliling. Tentu saja penghasilan mereka masih sangat kurang untuk biaya hidup untuk 5 orang.
Tak hanya itu, tiga dari cucu nenek tersebut menderita tuna rungu dan tuna wicara, hanya satu yang normal. Mereka hidup terasing dan sering menjadi bahan ejekan orang-orang disekitarnya karena kekurangan fisik mereka.
Tapi saya melihat senyum di wajah mereka, senyum yang ikhlas. Subhanallah.. mereka menerima semua yang mereka dapat dengan Syukur dan Sabar.

Saya juga mendapatkan kisah yang menakjubkan tentang Syukur dan Sabar, semoga kita dapat selalu belajar dari semua hikmah yang Dia berikan

No comments:

Post a Comment