Tuesday 7 August 2012

Iman Itu Perhatian

Acara majelis dzikir hari ini tentang iman, temanya “Iman itu perhatian”. Aku suka dengan program acara ini karena selalu memberikan motivasi untuk memperbarui dan meningkatkan keimanan. Mengingat bahwa manusia terbaik adalah manusia yang paling banyak bermanfaat untuk orang lain, saya berkeinginan untuk berbagi ilmu yang saya dapat agar lebih bermanfaat. Sedikit tausiyah yang berhasil saya ketik dari program acara Majelis Dzikir di MNC TV hari Sabtu, 15 Januari 2011. Semoga bermanfaat 


                                                             Iman itu perhatian

       Iman itu tidak terlihat, tapi dapat tergambar. Sebagai contoh, ketika ada orang beriman dan tidak beriman sedang tidur dalam satu tempat, kita tidak akan dapat membedakan mana orang yang beriman dan mana yang tidak beriman karena iman itu tidak terlihat. Dua-duanya terlihat sama saja tapi ketika terdengar adzan, orang beriman akan langsung bangun dan menegakkan sholat sedang orang yang tidak beriman akan tetap tidur dan bermalas-malasan untuk sholat.

       Berikut adalah beberapa gambaran dari orang beriman, antara lan:
1.    Orang beriman selalu memuliakan tamunya. Ia tidak akan membiarkan tamunya kelaparan ketika berada di rumahnya. Seperti hadits Nabi SAW, “Barangsiapa beriman, muliakanlah tamunya.”
2.    Orang beriman akan care terhadap tetangganya. Sabda Rasul SAW: Tidak beriman kepadaku, barangsiapa dia tidur di malam hari dalam keadaan kenyang, tetapi ada tetangganya kelaparan padahal ia mengetahui.

       Orang beriman berbeda dengan orang tidak beriman. Pakaian orang beriman adalah takwa, perhiasannya malu, dan buah dari keimanannya adalah ilmu. Malu berbeda dengan minder karena minder itu penyakit hati. Menurut Imam Ghazali, minder itu bersumber dari sifat sombong. Misal, ada seorang muslimah yang malu jika auratnya terlihat oleh sebab itu ia menutup auratnya dan berbusana muslimah secara syar’i. Itu berarti perhiasan muslimah tersebut adalah malu. Malu untuk tidak menaati perintah Allah SWT, salah satunya dengan menutup aurat. Sedangkan contoh minder yaitu, ketika ada seseorang yang tidak memenuhi suatu undangan kepadanya. Ketika ditanya alasannya ia mengaku bahwa ia malu untuk datang dikarenakan tidak ada baju yang baru untuk dipakai ke undangan tersebut. Hal tersebut diartikan sebagai rasa minder, minder yang berasal dari kesombongan, bukan malu. Ilmu yang muncul dari iman adalah ilmu sejati. Misal ketika ditanya kepada seorang koruptor tentang hukum korupsi, koruptor itu tahu dan menjawab kalau hukumnya haram, tetapi kenapa ia teribat korupsi? Karena ia tidak beriman atau imannya yang lemah yang menyebabkan ia tidak taat kepada aturan yang Allah SWT tetapkan.

        Iman itu perhatian. Makin kuat iman seorang mukmin, makin perhatian ia kepada Allah SWT. Perintah-Nya ia laksanakan untuk mendapatkan ridho Allah, ia juga menjauhi larangan-Nya untuk mendapat ridho Allah SWT. Semua dilakukannya Lillah, karena Allah SWT.

       Bagi orang beriman, hal-hal yang sunnah adalah hobby dan kesenangannya. Suka tahajjud, pergi ke masjid, sholat dhuha, menjaga wudhu, semua itu ia lakukan agar makin dekat dengan Allah SWT. Tentu saja kita akan mendapatkan reward dari Allah jika kita dekat dengan-Nya. Misal, Orang yang selalu menjaga wudhu, nafsunya akan diperbaiki Allah SWT dan wajahnya akan bercahaya. Tidak perlu menggunakan banyak kosmetik untuk mempercantik wajah, cukup dengan berwudhu maka wajah akan terlihat bersih dan bercahaya. Orang beriman selalu berwelas kasih kepada orang lain. Kepada tetangga, kepada anak yatim, kepada orang miskin, kepada janda-janda tua, dll. Ia juga perhatian kepada alam. Selalu menjaga kelestarian alam dan tidak membuang sampah sembarangan, karena ia tahu bahwa kebersihan adalah sebagian dari iman. Allah punya sifat Rahmat yang dominan , semakin dekat dengan Allah, makin besar rahmat kepadanya. Kelembutan, welas kasih, rendah hatinya semakin terasa.  Keluarga, tetangga, dan bahkan orang nonmuslim pun akan suka terhadapnya. Orang muslim itu wajahnya menyenangkan, jika berbicara yang keluar dari mulutnya adalah ilmu.
    
     Iman itu bisa bertambah dan juga bisa turun. Jagalah agar terus naik agar sampai dipuncak dan ketika sudah dipuncak jangan biarkan ia turun karena kalau iman sudah di puncak maka akan timbul keajaiban-keajaiban. Iman itu dahsyat. Tidak mungkin bagi seorang yang beriman akan tega menyakiti orang lain.

     Orang beriman bila disebutkan nama Allah akan bergetar hatinya karena cinta kepada Allah. Ketika orang mukmin yang lain disiksa, ia juga akan merasakan sakit. Bagaikan anggota tubuh, jika satu bagian tubuh sakit maka sakitnya akan menjalar ke bagian tubuh yang lainnya. Iman itu ajaib. Firasat seorang yang beriman itu tajam karena ia melihat dengan cahaya Allah SWT. Suatu hari anas bin malik berpapasan dengan seorang wanita, ia melihat wanita itu lalu berdesirlah hatinya. Setelah itu ia sholat, kemudian setelah sholat ia bertemu dengan Utsman bin Affan lalu Utsman menyuruhnya untuk mengulangi sholatnya. Anas bertanya kenapa? Lalu dijawab oleh Utsman, “masih ada bekas zinah di matamu”. Subhanallah, Utsman dapat mengetahui padahal saat itu ia tidak melihat Anas ketika berpapasan dengan wanita tersebut.

Rabbana.. Hidupkan kami dengan iman, matikan kami dengan iman, berikan kami syurga tempat untuk orang-orang beriman, dan kumpulkan kami dengan orang-orang beriman. Amin ya Robbal ‘alamiin

No comments:

Post a Comment