Ini tentang ia yang terkasih, yang selalu berdoa untuk kami dalam kesendiriannya.
Nenekku
yang terkasih, hanya tinggal seorang diri di Wonogiri, tidak mau
tinggal bersama kami anak cucunya di Jakarta. Mau tau alasannya kenapa?
Nenek bilang mau menjaga rumah dan tanahnya disana. Mungkin akan ada
yang tertawa mendengar alasannya, tapi itulah nenekku yang sangat
mencintai kami anak cucunya. Ia ingin menjaga hartanya agar bisa
diberikan kepada anak dan cucunya :')
Saat
kecil dulu. Aku sangat sulit disuruh tidur siang oleh mama. Tapi tidak
jika nenek yang menyuruhku. Aku pasti langsung akan tidur siang karena
nenek akan ikut tidur disampingku,mengeloniku. Dan nenek akan memberikan
hadiah jika aku patuh. Masih teringat kenakalanku, aku sering pura-pura
tidur hanya untuk mendapatkan hadiah dari nenek. hmm,, jangan ditiru
yah.. :p
Nenekku
yang terkasih, yang tangguh, kini telah semakin renta. Giginya hanya
tinggal tersisa sedikit, sudah tidak bisa memakan buah
pir
kesukaannya. Pendengarannya kini telah menurun, sudah tidak jelas
mendengar suara. Kakinya sering merasa sakit karena asam urat. Meskipun
begitu, pendiriannya tetap saja kuat. Nenek hanya ingin tinggal di Jawa,
tanah kelahirannya.
Dulu,
aku bercita-cita setelah lulus keperawatan akan tinggal menemani nenek
di Jawa. Akan merawat nenek sebaik-baiknya. tapi mungkin akan bergeser
sedikit, aku ingin menemani nenek setelah aku lulus dari RQ dan telah
mempersembahkan mama dan bapak pakaian dan mahkota di syurga. Semoga
Allah SWT meridhoi, melancarkan dan memberi keistiqomahan. Dan semoga
Allah memberikan usia yang panjang dan berkah kepada nenek. aamiin :')
Sepenggal Puisi untuk Nenek,
Ia yang kini telah renta, sendiri dalam kediamannya.
Menghabiskan hari tanpa keluarga dicintainya.
Ikhlas, itulah penyemangat dalam hidupnya.
Tak ada keluhan, yang ada hanyalah doa untuk kami anak cucunya.
No comments:
Post a Comment